DIBALIK
HUJAN PASTI ADA PELANGI
Oleh :
Rafi’ Kunti .I. /9.7/25
Pagi hari yang cerah pun datang, Matahari yang indah turut
menemaninya dengan alunan suara burung yang hinggap di pepohonan. Dan sekarang
waktunya untuk aku sekolah yang sekian hari kemarin aku tak sekolah karna
tanggal merah. Kulihat jam beker doraemonku sedang berbunyi yang menunjukkan pukul 5 pagi.
Ku segera berlari untuk mengambil air wudhu dan sholat subuh bersama keluargaku.
Beberapa menit berlalu, aku pun selesai menjalankan ibadah sholat subuhku. Aku
segera pergi kekamar mandi untuk mandi lalu berangkat ke sekolah.
Pukul 06.15 aku pun berangkat ke sekolah. Sesampainya aku
merasa tenang karena bel sekolah baru saja berbunyi yang menandakan mapel baru
saja dimulai dan kemungkinan gurunya belum memasuki kelas. Perlahan-lahan
langkah kaki ku semakin cepat, dan ketika memasuki kelas ku lihat tempat duduk
yang nyaman itu tak ada seseorang pun. Dan ku lihat teman-teman pun merasa
sangat bahagia tak seperti biasanya. “Hai, Rara!” tiba-tiba ada seseorang
menepuk pundakku dan suaranya yang datar membuatku sadar dari pikiran kepo ku.
Ternyata dia adalah Rani. Dia adalah salah satu sahabatku terbaikku dari mulai
MOS sampai sekarang, yaitu SMP. Dia sosok wanita yang cantik, ramah, jenaka,
baik, pokoknya asikk deh.
“Kenapa tidak duduk? Pasti kamu memperhatikan bangku guru dan
teman-teman ya?” Tebakan Rani selalu saja benar seraya ku duduki kursi yang ada
di depan mataku dan sedikit melirik teman-teman.”Ya Ran, aku sedikit heran sama
teman-teman. Serasa mereka hari ini sangat bahagia sekali”. “Bagaimana tidak
bahagia, jika hari ini tidak ada mapel apapun.” Jawab Rani dengan rasa senang.
Aku termenung sebentar, memikirkan perkataan
Rani.”Kamu serius Ran?” dengan wajah penasaran ku. “seribu rius ra” sambil
memberi senyuman manisnya kepadaku.
Kuberdiri sejenak seraya melihat teman-teman yang asik
bermain. Langkah kakiku layaknya menyuruh ku untuk melihat keadaan luar kelas.
Ku berjalan dengan langkah pelanku keluar kelas. Ku lihat langit yang mulai tak
bersahabat. Burung-burung pun bertebaran mencari tempat berlindung. Angin
sepoi-sepoi yang sejuk pun mulai merasuk dalam tubuhku. Serasa lengkaplah sudah
situasi hari ini. Yang membuatku teringatku kepada sesuatu. Sesuatu yang
terjadi pada masa-masa dibangku kelas 8.
Saat itu aku baru saja memasuki awal kelas 8. Dan ketika itu
aku mempunyai banyak teman baru. Beruntung juga, ku sekelas kembali dengan Desi. Dia
adalah teman sekelasku waktu kelas 7, dia sosok wanita pendiam yang sangat
polos namun pintar. Disaat itu juga moment itu menjadikanku semakin lebih
mengenal dia. Tiga bulan pun berlalu. Aku bener-bener sangat senang dengan
keadaan itu. Namun, semakin lama ku merasakan sesuatu yang membuatku tidak
nyaman. Sesuatu yang kulihat berbeda dengan yang dulu. Sesuatu itu adalah
sifat. Sifat Desi yang semakin hari semakin berubah terhadapku. Waktu itu aku
hanya berfikir mungkin dia lagi lelah. Jadi sifat dia berubah terhadap aku.
Namun, tak kusangka semakin hari sifat Desi memang berubah tak seperti
biasanya. Aku pun hanya terdiam membisu dan tak berkutik apapun. Tak lama pun
aku menyadarinya. Bahwa itulah sifat asli dalam diri Desi yang baru kusadari
saat itu. Sifat Desi waktu itu seakan-akan ingin menyingkirkan diriku dengan
berbagai cara yang membuatku tertekan. Beberapa kali dia bersikap begitu. Dan
aku tak bisa menahan lagi pedihnya hati ini. Air mata ku pun jatuh di pipi
tanpa ku menyadarinya. Ku berlari dengan air mata berjatuhan untuk memeluk
sahabat terbaikku. Dia adalah Intan. Sosok sahabat yang selalu ada buat aku,
yang selalu memberiku semangat dalam hal apapun. Ku memeluknya dengan erat,
dengan penuh rasa kekecewaan. Ku menangis dipelukkannya dan seketika bibir ku
bercerita sesuatu kepada Intan. Entah mengapa, Intanpun hanya terdiam dengan
wajah penasaran melihatku menangis seperti itu. Sekian lama ku bersahabat
dengan Intan, dia tak pernah melihatku bersedih seperti saat itu. Bibir mungil
Intan pun berkata “Rara yang sabar ya, kamu pasti kuat. Disini ada aku yang
selalu ada untukmu” serasa hatiku terasa tenang dengan kata-kata itu.
Kuterbangun dari kesedihan itu. Tangan mungil Intan pun menghapus air mata pada
pipiku. Dan aku pun mulai bangun dari keterpurukkan itu dan diwaktu itu juga ku
berjanji pada diri ini. Bahwa aku akan menjadikan sikap Desi sebagai motivasi.
Motivasi belajar dengan penuh rasa sabar dan kebahagiaan diri.
Tiba-tiba tetesan air hujan menerpa diriku. Tak kusangka
terlalu lama ku termenung sendiri didepan kelas. Ku kembali melihat keadaan
sekelilingku. Sejenak ku melihat awan yang mendung dan ditemani pelangi yang
indah. Diriku tersadar bahwa keadaan sesedih apapun itu pasti ada kebahagian di
dalamnya. Seperti halnya awan yang mendung dan didalamnya terlihat pelangi yang
menemaninya. Pelangi itu adalah sahabat. Sahabat yang senantiasa selalu ada
didekat kita dalam keadaan apapun. Wajahku pun mulai bahagia kembali dengan
senyuman terindahku. Senyuman yang selalu aku berikan pada sahabat ku.
Tiba-tiba ku melihat sesosok wanita dan pria yang ada disebelah ku. Mereka
adalah Rani, Intan, Ilham, dan Harun.
Mereka semua adalah sahabat terbaikku. Sahabat yang selalu ada buat aku dan
sahabat yang selalu memberiku semangat kapanpun ku membutuhkannya.
Kini aku akan mencoba selalu tersenyum dan melupakan semua
kenangan buruk yang terjadi dalam hidupku bersama Desi. Semoga dia tidak
bersikap seperti itu kepada orang lain.Hari-hari telah berlalu yang menandakan
telah berlalunya keburukan itu. Dengan seiringnya waktu. Aku pun melupakan
semua kejadian itu dan menjadikan sebagai hikmah yang tak akan ku lupakan. Dan
seseorang yang pernah menjadikan ku tertekan akan selalu aku kenang tanpa rasa
kebencian dan akan ku jadikan sebagai motivasi untuk menjadi seseorang yang
sukses menjalani hidup.
Tak kusangka, ketika awal duduk dibangku kelas 9. Dia mencoba
mendekatiku kembali, mencoba berteman dekat kembali padaku. Dan ku hanya
menyikapi dengan memberikan senyuman, senyuman kekecewaan yang terlalu susah
untuk kugantikan dengan senyuman kebahagian. BISMILLAH AKU PASTI BISA MEMEGANG
SEMUA JANJI YANG TERUCAP BERSAMA SAHABAT TERBAIKKU !!!
0 komentar:
Posting Komentar
comentar