Rabu, 06 Februari 2013

DIBALIK HUJAN PASTI ADA PELANGI


DIBALIK HUJAN PASTI ADA PELANGI
Oleh : Rafi’ Kunti .I. /9.7/25

Pagi hari yang cerah pun datang, Matahari yang indah turut menemaninya dengan alunan suara burung yang hinggap di pepohonan. Dan sekarang waktunya untuk aku sekolah yang sekian hari kemarin aku tak sekolah karna tanggal merah. Kulihat jam beker doraemonku  sedang berbunyi yang menunjukkan pukul 5 pagi. Ku segera berlari untuk mengambil air wudhu dan sholat subuh bersama keluargaku. Beberapa menit berlalu, aku pun selesai menjalankan ibadah sholat subuhku. Aku segera pergi kekamar mandi untuk mandi lalu berangkat ke sekolah.
Pukul 06.15 aku pun berangkat ke sekolah. Sesampainya aku merasa tenang karena bel sekolah baru saja berbunyi yang menandakan mapel baru saja dimulai dan kemungkinan gurunya belum memasuki kelas. Perlahan-lahan langkah kaki ku semakin cepat, dan ketika memasuki kelas ku lihat tempat duduk yang nyaman itu tak ada seseorang pun. Dan ku lihat teman-teman pun merasa sangat bahagia tak seperti biasanya. “Hai, Rara!” tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku dan suaranya yang datar membuatku sadar dari pikiran kepo ku. Ternyata dia adalah Rani. Dia adalah salah satu sahabatku terbaikku dari mulai MOS sampai sekarang, yaitu SMP. Dia sosok wanita yang cantik, ramah, jenaka, baik, pokoknya asikk deh.
“Kenapa tidak duduk? Pasti kamu memperhatikan bangku guru dan teman-teman ya?” Tebakan Rani selalu saja benar seraya ku duduki kursi yang ada di depan mataku dan sedikit melirik teman-teman.”Ya Ran, aku sedikit heran sama teman-teman. Serasa mereka hari ini sangat bahagia sekali”. “Bagaimana tidak bahagia, jika hari ini tidak ada mapel apapun.” Jawab Rani dengan rasa senang. Aku termenung sebentar, memikirkan  perkataan Rani.”Kamu serius Ran?” dengan wajah penasaran ku. “seribu rius ra” sambil memberi senyuman manisnya kepadaku.
Kuberdiri sejenak seraya melihat teman-teman yang asik bermain. Langkah kakiku layaknya menyuruh ku untuk melihat keadaan luar kelas. Ku berjalan dengan langkah pelanku keluar kelas. Ku lihat langit yang mulai tak bersahabat. Burung-burung pun bertebaran mencari tempat berlindung. Angin sepoi-sepoi yang sejuk pun mulai merasuk dalam tubuhku. Serasa lengkaplah sudah situasi hari ini. Yang membuatku teringatku kepada sesuatu. Sesuatu yang terjadi pada masa-masa dibangku kelas 8.
Saat itu aku baru saja memasuki awal kelas 8. Dan ketika itu aku mempunyai banyak teman baru. Beruntung  juga, ku sekelas kembali dengan Desi. Dia adalah teman sekelasku waktu kelas 7, dia sosok wanita pendiam yang sangat polos namun pintar. Disaat itu juga moment itu menjadikanku semakin lebih mengenal dia. Tiga bulan pun berlalu. Aku bener-bener sangat senang dengan keadaan itu. Namun, semakin lama ku merasakan sesuatu yang membuatku tidak nyaman. Sesuatu yang kulihat berbeda dengan yang dulu. Sesuatu itu adalah sifat. Sifat Desi yang semakin hari semakin berubah terhadapku. Waktu itu aku hanya berfikir mungkin dia lagi lelah. Jadi sifat dia berubah terhadap aku. Namun, tak kusangka semakin hari sifat Desi memang berubah tak seperti biasanya. Aku pun hanya terdiam membisu dan tak berkutik apapun. Tak lama pun aku menyadarinya. Bahwa itulah sifat asli dalam diri Desi yang baru kusadari saat itu. Sifat Desi waktu itu seakan-akan ingin menyingkirkan diriku dengan berbagai cara yang membuatku tertekan. Beberapa kali dia bersikap begitu. Dan aku tak bisa menahan lagi pedihnya hati ini. Air mata ku pun jatuh di pipi tanpa ku menyadarinya. Ku berlari dengan air mata berjatuhan untuk memeluk sahabat terbaikku. Dia adalah Intan. Sosok sahabat yang selalu ada buat aku, yang selalu memberiku semangat dalam hal apapun. Ku memeluknya dengan erat, dengan penuh rasa kekecewaan. Ku menangis dipelukkannya dan seketika bibir ku bercerita sesuatu kepada Intan. Entah mengapa, Intanpun hanya terdiam dengan wajah penasaran melihatku menangis seperti itu. Sekian lama ku bersahabat dengan Intan, dia tak pernah melihatku bersedih seperti saat itu. Bibir mungil Intan pun berkata “Rara yang sabar ya, kamu pasti kuat. Disini ada aku yang selalu ada untukmu” serasa hatiku terasa tenang dengan kata-kata itu. Kuterbangun dari kesedihan itu. Tangan mungil Intan pun menghapus air mata pada pipiku. Dan aku pun mulai bangun dari keterpurukkan itu dan diwaktu itu juga ku berjanji pada diri ini. Bahwa aku akan menjadikan sikap Desi sebagai motivasi. Motivasi belajar dengan penuh rasa sabar dan kebahagiaan diri.
Tiba-tiba tetesan air hujan menerpa diriku. Tak kusangka terlalu lama ku termenung sendiri didepan kelas. Ku kembali melihat keadaan sekelilingku. Sejenak ku melihat awan yang mendung dan ditemani pelangi yang indah. Diriku tersadar bahwa keadaan sesedih apapun itu pasti ada kebahagian di dalamnya. Seperti halnya awan yang mendung dan didalamnya terlihat pelangi yang menemaninya. Pelangi itu adalah sahabat. Sahabat yang senantiasa selalu ada didekat kita dalam keadaan apapun. Wajahku pun mulai bahagia kembali dengan senyuman terindahku. Senyuman yang selalu aku berikan pada sahabat ku. Tiba-tiba ku melihat sesosok wanita dan pria yang ada disebelah ku. Mereka adalah Rani, Intan, Ilham, dan  Harun. Mereka semua adalah sahabat terbaikku. Sahabat yang selalu ada buat aku dan sahabat yang selalu memberiku semangat kapanpun ku membutuhkannya. 
Kini aku akan mencoba selalu tersenyum dan melupakan semua kenangan buruk yang terjadi dalam hidupku bersama Desi. Semoga dia tidak bersikap seperti itu kepada orang lain.Hari-hari telah berlalu yang menandakan telah berlalunya keburukan itu. Dengan seiringnya waktu. Aku pun melupakan semua kejadian itu dan menjadikan sebagai hikmah yang tak akan ku lupakan. Dan seseorang yang pernah menjadikan ku tertekan akan selalu aku kenang tanpa rasa kebencian dan akan ku jadikan sebagai motivasi untuk menjadi seseorang yang sukses menjalani hidup.
Tak kusangka, ketika awal duduk dibangku kelas 9. Dia mencoba mendekatiku kembali, mencoba berteman dekat kembali padaku. Dan ku hanya menyikapi dengan memberikan senyuman, senyuman kekecewaan yang terlalu susah untuk kugantikan dengan senyuman kebahagian. BISMILLAH AKU PASTI BISA MEMEGANG SEMUA JANJI YANG TERUCAP BERSAMA SAHABAT TERBAIKKU !!!